Liam Payne, mantan personel One Direction, meninggal dunia pada 16 Oktober 2024 di Buenos Aires, Argentina. Payne berada di Argentina bersama kekasihnya, Kate Cassidy, untuk sebuah perjalanan. Namun, Cassidy sudah meninggalkan Argentina dua hari sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi. Dalam unggahan di akun TikTok, Cassidy menyebutkan bahwa awalnya mereka hanya merencanakan tinggal selama lima hari, tetapi akhirnya memperpanjang waktu tinggal mereka menjadi dua minggu. Pada 14 Oktober, Cassidy kembali ke Miami, meninggalkan Liam yang tetap berada di Argentina.

Dalam video yang diunggahnya, Kate Cassidy mengaku merasa lega bisa kembali ke Amerika Serikat, meskipun perpisahan dengan Payne di Argentina terjadi tak lama sebelum kematiannya. Cassidy tidak memberikan detail lebih lanjut tentang hubungannya dengan Payne di hari-hari terakhirnya di Argentina. Dia hanya menyebutkan bahwa mereka menghadiri konser Niall Horan, rekannya di One Direction, di Buenos Aires pada awal Oktober.

Liam Payne Ditemukan Meninggal di Hotel Buenos Aires

Liam Payne ditemukan tak bernyawa di halaman dalam Hotel CasaSur, Buenos Aires, dengan cedera parah. Polisi Argentina mengatakan Payne terjatuh dari balkon kamarnya di lantai tiga. Pihak hotel awalnya memanggil polisi karena menerima laporan bahwa Payne menunjukkan perilaku agresif dan diduga berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan. Manajer hotel mengaku mendengar suara keras yang berasal dari balkon sebelum Payne ditemukan di halaman hotel.

Dalam pernyataan resmi, polisi menyebutkan bahwa Payne mengalami luka serius yang tidak bisa diselamatkan, dan tim medis yang tiba di lokasi sekitar pukul 17.11 waktu setempat mengonfirmasi kematiannya. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Dugaan awal menunjukkan adanya cedera fatal pada tulang tengkorak akibat terjatuh.

Liam Payne dan Masalah Pribadi Sebelum Meninggal

Kematian Payne mengejutkan dunia musik dan para penggemarnya di seluruh dunia. Selama beberapa tahun terakhir, Payne secara terbuka berbicara tentang perjuangannya melawan masalah kesehatan mental dan ketergantungan pada alkohol sebagai upaya mengatasi tekanan ketenarannya. Payne sendiri mengakui bahwa beban menjadi bagian dari One Direction, salah satu boy band terbesar di dunia, sangat memengaruhinya secara emosional.

Sejumlah selebriti dan musisi, termasuk Charlie Puth, menyampaikan rasa duka mereka setelah mendengar kabar tersebut. Puth mengungkapkan bahwa Payne selalu bersikap baik padanya dan merupakan salah satu artis besar pertama yang bekerja sama dengannya di industri musik.

Sebelum kematiannya, Payne sempat membagikan cerita mengenai aktivitasnya di Argentina melalui Snapchat, menyebutkan bahwa ia menikmati menunggang kuda dan bermain polo. Dia juga berbicara tentang kerinduannya untuk kembali ke rumah dan bertemu dengan anjing kesayangannya. Namun, perjalanannya di Argentina berakhir dengan tragedi yang mengejutkan.

Kematian Liam Payne dan Dampak bagi Dunia Musik

Liam Payne pertama kali terkenal ketika dia mengikuti audisi X Factor pada tahun 2010, dan kemudian dibentuk menjadi grup One Direction oleh Simon Cowell. Bersama band tersebut, Payne dan rekan-rekannya meraih kesuksesan besar, dengan banyak lagu hits yang menempati tangga lagu global. Setelah One Direction memutuskan untuk hiatus, Payne melanjutkan karier solonya dan merilis beberapa single, termasuk “Teardrop” yang dirilis pada awal 2024.

Kematian Payne meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar dan industri musik. Selama bertahun-tahun, Payne terus berjuang untuk menjaga karier musiknya sambil berupaya mengatasi masalah pribadinya. Tragedi ini mengingatkan pentingnya dukungan terhadap kesehatan mental dan menghindari tekanan hidup yang berlebihan, terutama bagi para selebriti yang terus berada di bawah sorotan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *