Rusia secara tegas memperingatkan Israel agar tidak mempertimbangkan serangan ke fasilitas nuklir Iran. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyampaikan bahwa Kremlin telah berulang kali memperingatkan Israel agar tidak melakukan tindakan semacam itu, bahkan hanya memikirkannya saja.
Ryabkov menegaskan dalam pernyataannya, “Kami telah berulang kali memberikan peringatan kepada Israel untuk tidak mencoba menyerang infrastruktur nuklir Iran,” ujar Ryabkov yang dikutip oleh TASS. Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran global akan potensi balasan Israel setelah serangan rudal Iran pada 1 Oktober.
Eskalasi Konflik Israel-Iran
Kekhawatiran internasional meningkat seiring dengan ancaman serangan balik Israel terhadap Iran, terutama dengan beberapa pejabat Israel yang menyebutkan kemungkinan menyerang fasilitas minyak dan nuklir Iran. Negara-negara Arab pun turut ambil bagian dalam upaya untuk mencegah eskalasi ini, dengan meminta Amerika Serikat menekan Israel agar tidak melancarkan serangan terhadap Teheran.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah menghubungi Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada 16 Oktober 2024 untuk membahas situasi ini, sementara kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari sebelumnya menyatakan bahwa Israel akan mempertimbangkan masukan dari AS, namun tetap akan memutuskan langkah-langkah yang dianggap sesuai dengan kepentingan nasionalnya.
Dampak Potensial Serangan Israel
Sergey Ryabkov juga memperingatkan bahwa jika Israel tetap nekat menyerang, hal ini bisa mengakibatkan dampak yang sangat buruk. “Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran akan menjadi bencana besar dan menentang prinsip-prinsip keamanan nuklir yang ada,” tambah Ryabkov, menyoroti bahaya besar dari tindakan tersebut.
Peringatan ini datang di tengah laporan media Israel yang menyatakan bahwa militer negara tersebut sedang merencanakan balasan besar terhadap Iran. Serangan ini disebut sebagai respons terhadap tindakan balistik Iran yang menghantam sejumlah target pada 1 Oktober, setelah Iran mengklaim serangan tersebut sebagai pembalasan atas pembunuhan pejabat tinggi Hamas, Hizbullah, dan Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Ancaman Konflik Skala Besar
Ryabkov juga mengungkapkan bahwa Moskow dengan seksama mengikuti perkembangan di Timur Tengah dan melihat bahwa risiko terjadinya konflik berskala besar semakin meningkat. “Kami melihat kecenderungan bahwa konflik ini bisa berkembang menjadi perang besar, dan kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri,” ujar Ryabkov.
Beberapa laporan menyebut bahwa Israel terus melakukan persiapan militer untuk kemungkinan serangan ke Iran. Angkatan Darat Israel dikatakan telah menghabiskan banyak waktu untuk bersiap menyerang fasilitas-fasilitas di Iran, termasuk infrastruktur nuklirnya. Tokoh-tokoh politik Israel, seperti mantan Perdana Menteri Naftali Bennett dan pemimpin oposisi Yair Lapid, juga mendorong agar Israel segera menyerang situs-situs penting di Iran, seperti fasilitas minyak dan nuklir.
Dalam sebuah unggahan di media sosial X, Bennett menyatakan, “Jika bukan sekarang, kapan lagi? SEKARANG adalah saat yang tepat untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.”