Kylian Mbappe, salah satu penyerang terbaik dunia, saat ini menghadapi tantangan besar di Real Madrid. Sejak bergabung dengan Los Blancos pada musim panas lalu, penyerang asal Prancis ini belum mampu menunjukkan performa konsisten yang diharapkan banyak pihak. Ia mencatatkan 10 gol dan 2 assist hingga Desember 2024, namun penampilannya belum cukup untuk membawa Real Madrid mendominasi di LaLiga maupun Liga Champions.
Salah satu momen buruk Mbappe terjadi saat ia gagal mengeksekusi penalti dua kali dalam waktu sepekan. Pertama, ia gagal melawan Liverpool di Liga Champions, kemudian kembali gagal saat Madrid kalah 1-2 dari Athletic Bilbao di LaLiga. Situasi ini membuat Mbappe menjadi sorotan dan menuai banyak kritikan.
Peringatan Cristiano Ronaldo: Real Madrid Bukan PSG
Kesulitan yang dialami Mbappe di Real Madrid kembali mengingatkan publik pada komentar Cristiano Ronaldo beberapa waktu lalu. Dalam sebuah wawancara, legenda Real Madrid itu pernah menyebut bahwa tekanan di klub sebesar Real Madrid sangat berbeda dibandingkan di PSG.
“Real Madrid bukan PSG, dan tekanan di sana jauh lebih tinggi. Jika dia bisa mengatasinya, itu bagus. Tapi lihat saja nanti,” ungkap Ronaldo. Ia juga menambahkan bahwa hanya pemain dengan mental yang kuat yang mampu bertahan di Santiago Bernabeu.
Komentar ini terbukti relevan, karena Mbappe harus beradaptasi dengan peran baru di Real Madrid. Sebagai penyerang tengah, ia harus berbagi panggung dengan pemain-pemain seperti Vinicius Jr., yang sudah menjadi bintang utama di posisi winger kiri.
Kritikan Rafael van der Vaart: Belajar Berbagi Panggung
Eks pemain Real Madrid, Rafael van der Vaart, juga memberikan pandangan tajam terhadap situasi Mbappe. Menurutnya, Mbappe belum mampu menjadi sosok utama seperti Cristiano Ronaldo di era kejayaannya bersama Real Madrid. Van der Vaart menekankan bahwa di Madrid, pemain tidak bisa hanya bermain untuk dirinya sendiri, melainkan harus berbagi peran dengan pemain lainnya.
“Ketika Ronaldo di Madrid, semua pemain tahu bahwa dia adalah bintang utama. Tapi Mbappe berbeda, dia tidak mendapatkan status itu di sini,” ujar Van der Vaart. Ia juga mempertanyakan keputusan Madrid merekrut Mbappe, mengingat Vinicius Jr. sudah menjadi salah satu winger kiri terbaik dunia.
Komitmen Mbappe untuk Bangkit
Meski menghadapi banyak tekanan dan kritik, Mbappe tetap berkomitmen untuk bangkit. Ia mengakui bahwa dirinya mengalami kesulitan di Real Madrid, namun berjanji untuk segera memperbaiki penampilannya. Ujian selanjutnya bagi Mbappe dan tim asuhan Carlo Ancelotti adalah menghadapi Girona di LaLiga, pada Minggu (8/12/2024).
Pentingnya Adaptasi dan Kesabaran dalam Karier Mbappe
Kasus Kylian Mbappe menunjukkan bahwa bahkan pemain kelas dunia sekalipun membutuhkan waktu untuk beradaptasi di lingkungan baru. Real Madrid adalah klub dengan ekspektasi tinggi, dan pemain harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi tekanan tersebut. Meski banyak tantangan, kualitas dan potensi Mbappe tetap menjanjikan untuk masa depan.