Pemerintah kota Osaka baru-baru ini mengambil langkah unik untuk mengatasi masalah prostitusi di kawasan Taiyujicho. Jalanan di daerah tersebut dicat dengan warna kuning cerah, yang bertujuan untuk mengurangi aktivitas pekerja seks komersial (PSK) yang sering berkumpul di sana. Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai pusat aktivitas “tachinbo,” istilah slang untuk pekerja seks yang berdiri menunggu pelanggan di pinggir jalan.
Tachinbo dan Masalah yang Dihadapi
Tachinbo adalah istilah yang diambil dari kata Jepang “tachi,” yang berarti berdiri. Aktivitas ini merujuk pada PSK yang berdiri di trotoar sambil berpura-pura sibuk dengan ponsel mereka, menunggu pelanggan potensial mendekati mereka. Meskipun polisi telah menangkap sekitar 30 PSK di sepanjang jalan ini sepanjang tahun, jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari mereka yang beroperasi setiap malam.
Pengecatan Jalan Kuning dan Pemasangan Lampu Tambahan
Sebagai respons terhadap sulitnya menangkap PSK yang berdalih hanya “berbicara” dengan pelanggan di jalanan, pemerintah Osaka meluncurkan program pengecatan jalan Taiyujicho dengan warna kuning mencolok. Langkah ini juga dilengkapi dengan pemasangan lampu jalan tambahan untuk meningkatkan penerangan di malam hari, serta pemasangan poster bergambar ikan dan kehidupan bawah laut. Visual ini bertujuan menciptakan suasana berbeda yang mendorong siapa pun untuk terus bergerak dan tidak berlama-lama di lokasi tersebut.
Pro Kontra di Tengah Masyarakat
Langkah ini menuai tanggapan beragam. Sebagian pihak mengapresiasi upaya kreatif pemerintah untuk mengatasi masalah sosial, sementara lainnya mengkritik bahwa kebijakan ini justru menegaskan identitas kawasan tersebut sebagai zona prostitusi terselubung. Namun demikian, pihak berwenang mencatat bahwa sejak penerapan kebijakan ini, jumlah PSK yang terlihat di jalan tersebut mulai berkurang.
Dampak Jangka Panjang dan Inspirasi untuk Kota Lain
Meskipun beberapa pihak berpendapat bahwa PSK dan pelanggannya hanya berpindah lokasi, jika upaya ini terbukti efektif dalam jangka panjang, mungkin metode serupa akan diterapkan di kawasan lain. Pemerintah Osaka berharap kebijakan ini dapat menciptakan lingkungan kota yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang.
Dukungan Menuju Lingkungan Lebih Baik
Langkah ini juga sejalan dengan visi kota Osaka untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat menjelang Expo Dunia 2025. Selain melarang merokok di jalan umum mulai Januari 2025, pemerintah setempat juga berkomitmen menyediakan fasilitas ruang merokok untuk mengakomodasi masyarakat. Dengan kombinasi kebijakan ini, Osaka menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Masa Depan Keberlanjutan di Expo Dunia 2025
Pada Expo Dunia 2025, Paviliun Indonesia akan menampilkan berbagai inovasi berkelanjutan, seperti teknologi hijau, energi terbarukan, dan smart city. Solusi seperti panel surya, turbin angin, dan sistem manajemen limbah akan menjadi bagian dari pameran tersebut. Selain itu, pengembangan kota pintar dengan transportasi berbasis data dan jaringan energi pintar akan dipamerkan untuk menginspirasi inovasi global.
Inisiatif seperti pengecatan jalan di Osaka mencerminkan pentingnya inovasi dalam menciptakan kota yang lebih baik. Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada pengurangan aktivitas ilegal tetapi juga menjadi inspirasi global. Dengan upaya seperti ini, kota-kota besar di seluruh dunia dapat menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan ramah bagi masyarakat.