Arsenal harus mengakui keunggulan Newcastle United setelah kalah 0-2 di leg pertama semifinal Carabao Cup 2025. Bermain di Emirates Stadium, Rabu (8/1/2025) dini hari WIB, The Gunners gagal memanfaatkan peluang meskipun tampil cukup agresif. Gol Newcastle dicetak oleh Alexander Isak dan Anthony Gordon, yang membawa tim tamu berada di atas angin menjelang leg kedua di St. James’ Park.

Bola Menjadi Faktor yang Disorot Mikel Arteta

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan bahwa bola yang digunakan dalam pertandingan turut memengaruhi performa timnya. Carabao Cup kini memakai bola buatan Puma, menggantikan bola Nike yang biasa digunakan di Premier League. Menurut Arteta, bola tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, lebih sering melayang, dan sulit dikontrol.

“Kami mendapati banyak tendangan yang melewati mistar. Ini cukup rumit karena cara bola terbang berbeda dari biasanya,” kata Arteta. “Cengkeramannya juga tidak sama, sehingga kami harus beradaptasi. Namun, itu bukan alasan. Kami harus segera fokus pada pertandingan berikutnya.”

Arteta menyatakan bahwa masalah ini telah didiskusikan oleh tim, dan mereka akan berusaha melakukan penyesuaian menjelang leg kedua yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Februari 2025 di markas Newcastle.

Performa Pemain yang Menuai Kritik

Kekalahan Arsenal juga memunculkan kritik terhadap beberapa pemainnya, terutama Kai Havertz dan Gabriel Jesus. Kedua pemain tersebut dianggap tampil di bawah ekspektasi. Dalam pertandingan ini, Arsenal mencatatkan 23 tembakan, namun tidak satu pun yang berhasil menghasilkan gol. Salah satu peluang terbaik datang dari sundulan Havertz di babak kedua yang meleset dari jarak dekat.

Troy Deeney, mantan striker Watford, mengkritik keras penampilan kedua pemain tersebut. Ia bahkan menyoroti keputusan Arteta yang tidak mendatangkan striker baru pada bursa transfer sebelumnya. “Arsenal sudah dua tahun kekurangan striker produktif, tapi Arteta terus mengandalkan Gabriel Jesus dan Havertz yang gagal dalam momen penting,” ungkap Deeney.

Taktik Arsenal Dinilai Mudah Terbaca

Selain masalah pemain, taktik Arteta juga mendapat sorotan. Menurut Deeney, pendekatan Arsenal yang terlalu mengandalkan pola serangan dari sisi lapangan menjadi mudah dipatahkan oleh Newcastle. “Newcastle bertahan dengan lima pemain dan menantang Arsenal untuk membongkar pertahanan mereka. Arsenal gagal mengatasi strategi ini,” tambahnya.

Tantangan di Leg Kedua

Arsenal kini harus menghadapi leg kedua dengan beban berat. Mereka perlu mencetak setidaknya tiga gol tanpa balas di St. James’ Park untuk membalikkan keadaan dan melaju ke final. Arteta dan tim harus segera menemukan solusi untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *