Polda Bali berhasil menangkap Khasan Askhabov (30), seorang warga negara Rusia yang diduga sebagai pimpinan geng kriminal asal Rusia yang terlibat dalam perampokan terhadap seorang warga negara Ukraina di Bali. Askhabov diamankan saat hendak meninggalkan Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Kamis malam, 30 Januari 2025.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, mengonfirmasi bahwa Askhabov adalah salah satu dari sembilan orang yang dilaporkan oleh korban dalam kasus ini. “Benar, kami telah mengamankan salah satu terduga pelaku di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 19.00 WITA,” ujar Ariasandy pada Jumat, 31 Januari 2025.

Saat ini, Askhabov masih ditahan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali untuk pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan keterlibatannya dalam aksi kriminal tersebut.

Kronologi Perampokan di Ungasan

Aksi perampokan terjadi pada 15 Desember 2024 di Jalan Tundun Penyu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali. Korban, seorang warga negara Ukraina bernama Igor Iermakov, mengalami kerugian besar akibat insiden ini. Kejahatan tersebut dilakukan oleh empat orang yang diduga bagian dari geng kriminal asal Rusia.

Berdasarkan laporan kepolisian, para pelaku menghadang mobil korban dengan menggunakan dua kendaraan hitam. Mereka memaksa korban serta sopirnya keluar dari mobil, menutup kepala mereka dengan kain hitam, dan memborgol tangan keduanya. Setelah itu, korban dibawa ke sebuah vila di Jimbaran, di mana ia mengalami kekerasan lebih lanjut.

Para pelaku merampas ponsel Iermakov dan memaksanya untuk mengakses akun Binance miliknya guna mentransfer aset kripto ke alamat yang telah ditentukan oleh pelaku. Akibat aksi ini, korban mengalami kerugian finansial yang ditaksir mencapai Rp 3,2 miliar.

Langkah Polisi dan Penyelidikan Lebih Lanjut

Hingga saat ini, Polda Bali telah memeriksa sembilan saksi yang terkait dengan kasus ini dan telah melakukan dua kali prarekonstruksi untuk mengungkap lebih lanjut kronologi kejadian. Selain itu, pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi serta Kedutaan Besar Ukraina guna mempercepat proses hukum terhadap para pelaku.

“Kami terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap peran masing-masing tersangka dalam kasus ini,” tambah Ariasandy.

Perampokan dan Kejahatan Siber di Bali

Kasus perampokan ini menyoroti meningkatnya ancaman kejahatan internasional di Bali, terutama yang melibatkan geng kriminal asing. Dengan semakin berkembangnya teknologi keuangan, modus operandi kejahatan pun turut berkembang, seperti pemaksaan transfer aset kripto yang dialami korban dalam kasus ini.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama wisatawan dan ekspatriat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus kejahatan seperti ini. Keamanan di Bali terus menjadi prioritas, dan upaya penegakan hukum terhadap kelompok kriminal akan terus diperketat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *