Dua pria yang mengendarai motor tanpa helm dan tanpa pelat nomor di Kota Malang menjadi sorotan setelah ditegur oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) melalui pengeras suara di lampu merah Simpang Kelud. Momen ini menjadi viral karena teguran tersebut disampaikan dalam bentuk pantun, “Ubur-ubur, ikan lele, yang kompak to lee,” saat mereka terlihat tidak kompak turun dari motor.
Teguran ini diabadikan dalam rekaman CCTV dan diunggah di akun Instagram resmi @dishubmalangkota pada Senin (3/2/2025), yang kemudian menyebar luas di media sosial. Kejadian ini menarik perhatian karena penggunaan pantun yang tengah populer di kalangan masyarakat.
Asal Usul Pantun ‘Ubur-Ubur, Ikan Lele’
1. Bermula dari Tilang Polisi
Pantun ini pertama kali dikenal setelah seorang pemuda yang terkena tilang spontan melontarkan kalimat, “Ubur-ubur, ikan lele. Kena tilang le.” Video tersebut diunggah di akun TikTok @wtf.daily11 pada awal November 2024 dan langsung viral dengan jutaan penayangan.
Keunikan pantun ini terletak pada kombinasi kata yang tidak berima dan terkesan acak, namun berhasil mengundang tawa warganet. Tren ini kemudian diikuti oleh berbagai kreator yang membuat versi remix atau memodifikasi pantun ini sesuai gaya mereka.
2. Artis Turut Meramaikan Tren
Popularitas pantun ini semakin meningkat setelah sejumlah selebritas ikut serta dalam tren ini di TikTok. Nama-nama seperti Fadil Jaidi, Habib Husein Jafar, Vilmei, Aghnia, Fahiramira, Happy Asmara, dan Elina Joerg turut mempopulerkan pantun ini, menjadikannya viral dan sering muncul di For You Page (FYP) TikTok.
3. Lagu Asli dari Ecko Show
Sebelum menjadi tren pantun, “Ubur-ubur, Ikan Lele” ternyata sudah ada dalam bentuk lagu. Ecko Show, rapper asal Gorontalo, merilis lagu ini di YouTube pada 16 September 2018 dengan genre hip-hop rock dan lirik jenaka. Lagu ini kembali naik daun berkat tren di TikTok.
4. Remix DJ Menambah Kepopuleran
Kreator TikTok kemudian membuat remix DJ dari potongan lirik “Ubur-ubur, Ikan Lele”, yang semakin memperluas jangkauan tren ini. Remix tersebut sering digunakan dalam berbagai video meme, reaksi absurd, hingga tantangan pantun dadakan.
Dampak Sosial dari Tren Pantun
Tren pantun ini tidak hanya menghibur tetapi juga menunjukkan bagaimana budaya pop dapat mempengaruhi interaksi sosial, termasuk dalam penegakan hukum seperti yang dilakukan Dishub Malang. Kreativitas dalam menyampaikan teguran ini menunjukkan pendekatan yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat.