Milan – Christian Pulisic terus menunjukkan performa luar biasa di AC Milan musim ini. Namun, penampilan apik Rossoneri tidak hanya bergantung pada winger asal Amerika Serikat tersebut. Pada laga berikutnya di Liga Champions 2024/2025, Milan akan bertandang ke BayArena untuk menghadapi Bayer Leverkusen. Meski Leverkusen merupakan juara bertahan Bundesliga, Milan sedang dalam performa terbaik setelah kemenangan mereka di Serie A, termasuk saat mengalahkan Inter Milan dalam derby dua pekan lalu.

Leverkusen, meskipun hanya sekali kalah di Bundesliga, tetap merupakan lawan yang tangguh di kandang. Mereka tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan kandang terakhir di kompetisi Eropa. Meski begitu, Milan punya alasan untuk percaya diri, dengan Pulisic yang mencetak empat gol dan memimpin daftar pencetak gol bersama pemain-pemain top seperti Marcus Thuram dan Dusan Vlahovic. Kapten timnas Amerika Serikat ini sering membuat bek lawan kesulitan dengan kecepatan dan kelincahannya.

Xabi Alonso Waspadai Trio Penyerang Milan

Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, mengakui ancaman besar yang datang dari AC Milan, terutama dari Pulisic, Alvaro Morata, dan Rafael Leao. Meskipun Pulisic menjadi sorotan utama dengan performa impresifnya, Alonso juga menegaskan bahwa ia tidak akan hanya fokus pada satu pemain. Dia menyadari bahwa Milan memiliki beberapa pemain hebat yang bisa memberikan dampak besar di lapangan.

Alonso, dalam konferensi pers menjelang pertandingan, menyatakan bahwa timnya harus tetap waspada sepanjang pertandingan. “Kami tahu Milan adalah tim dengan kualitas serangan balik yang cepat dan efektif,” kata Alonso. Ia juga menekankan bahwa gaya permainan Milan di bawah Paulo Fonseca sangat berbeda dengan tim-tim Italia lainnya yang lebih mengandalkan pertahanan rapat.

Pertarungan Strategi di BayArena

Dalam pertandingan ini, baik Leverkusen maupun Milan diprediksi akan memainkan taktik berbeda. Leverkusen akan berusaha menguasai bola dan menjaga dominasi permainan, sementara Milan kemungkinan besar akan memanfaatkan serangan balik cepat yang menjadi andalan mereka. Alonso juga mengakui pentingnya menjaga konsentrasi selama 95 menit, karena di Liga Champions, apa pun bisa terjadi.

Alonso juga menyoroti peran Alvaro Morata, mantan rekan setimnya di timnas Spanyol. Morata telah mencetak dua gol sejak bergabung dengan AC Milan, dan Alonso tahu betul kemampuan serta kecerdasan sang penyerang. Meskipun demikian, Alonso berharap Morata tidak berada dalam performa terbaiknya saat melawan Leverkusen.

Milan di Bawah Fonseca: Kombinasi Kecepatan dan Ketajaman

Di bawah arahan Paulo Fonseca, AC Milan tampil dengan gaya bermain yang lebih menyerang dan cepat. Fonseca telah berhasil memaksimalkan potensi pemain-pemain seperti Pulisic, Morata, dan Leao. Ketiganya memiliki kemampuan untuk membongkar pertahanan lawan dengan pergerakan dinamis dan kecepatan mereka.

Pulisic, khususnya, telah menjadi salah satu kunci kesuksesan Milan sejauh ini. Dengan empat gol yang telah dicetaknya di Serie A, Pulisic terbukti menjadi ancaman serius bagi lawan-lawan Milan, termasuk Bayer Leverkusen. Namun, Leao dan Morata juga tidak kalah penting dalam skema serangan Fonseca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *