Jakarta – Dunia media sosial kembali dikejutkan oleh kabar duka dari Taylor Rousseau Grigg, seorang selebriti TikTok yang meninggal dunia pada usia muda, yakni 25 tahun. Taylor, yang memiliki lebih dari 1,4 juta pengikut di TikTok, menghembuskan napas terakhirnya pada awal Oktober 2024. Keluarga menyebutkan bahwa kematiannya disebabkan oleh komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit asma yang parah serta penyakit Addison yang dideritanya.

Penyebab Kematian Taylor Rousseau Grigg

Dilansir dari pernyataan keluarga, Taylor meninggal pada 4 Oktober 2024 setelah mengalami komplikasi akibat asma dan penyakit Addison. Penyakit Addison, yang dikenal sebagai insufisiensi adrenal, merupakan gangguan langka di mana tubuh tidak memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup, terutama kortisol dan aldosteron. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala yang tiba-tiba dan berbahaya, seperti syok adrenal akut, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Taylor sempat membuka diri tentang kesehatannya melalui sebuah unggahan di TikTok pada Agustus 2024. Meski tidak menyebutkan secara spesifik penyakitnya, ia mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya sangat mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Taylor mengatakan bahwa dulu ia sangat aktif, namun kini bahkan tugas-tugas sederhana seperti berjalan atau membawa koper sudah sulit ia lakukan.

Pesan Terakhir dan Penghormatan Keluarga

Kabar kematian Taylor pertama kali disampaikan oleh suaminya, Cameron Grigg, melalui media sosial. Ia menuliskan pesan yang mengharukan, mengungkapkan kesedihannya atas kehilangan sang istri yang mendadak. Cameron juga mengungkapkan bahwa Taylor akan mendonorkan organ tubuhnya sebagai bentuk terakhir dari kepeduliannya kepada sesama. Menurut Cameron, Taylor selalu ingin memberikan dampak positif bagi dunia, bahkan setelah kepergiannya.

Selain suaminya, kakak-kakak Taylor, Trinity Rousseau dan Bailey Rousseau Wagner, juga memberikan penghormatan kepada adik mereka melalui Instagram. Bailey, dalam salah satu unggahannya, menjelaskan bahwa organ Taylor akan didonorkan pada 1 Oktober 2024, beberapa hari setelah kepergiannya. Bailey menambahkan bahwa Taylor selalu berharap untuk meninggalkan jejak berarti di dunia ini, dan dengan donasi organnya, ia telah mewujudkan harapan tersebut.

Donasi dan Dukungan untuk Keluarga Taylor

Sebagai bentuk penghormatan kepada Taylor, keluarga juga mengadakan acara amal yang diumumkan melalui halaman GoFundMe. Melalui pesan di halaman tersebut, keluarga Taylor mengucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan oleh komunitas media sosial dan meminta agar semua pihak menghargai privasi mereka di masa sulit ini. Mereka juga menyampaikan rasa syukur atas semua cinta dan dukungan yang telah diterima oleh Taylor selama hidupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *