Sebuah masjid yang telah berdiri selama lebih dari satu abad di wilayah Lebanon Selatan, tepatnya di Desa Kfar Tibnit, hancur akibat serangan udara dari Israel. Serangan ini terjadi saat konflik sengit antara militer Israel dan kelompok Hizbullah memanas di kawasan tersebut.
Menurut laporan yang dilansir oleh kantor berita National News Agency (NNA) dan diadaptasi oleh detikNews pada Minggu, 13 Oktober 2024, serangan itu terjadi sekitar pukul 03.45 waktu setempat, menargetkan langsung masjid yang berlokasi di pusat desa. Akibat serangan itu, bangunan bersejarah tersebut hancur total.
Serangan yang Menghancurkan Simbol Persatuan Desa
Kepala Desa Kfar Tibnit, Fuad Yassin, menyampaikan kepada AFP bahwa masjid tersebut memiliki nilai historis dan emosional yang mendalam bagi masyarakat setempat. Masjid tersebut sering kali menjadi tempat berkumpul bagi warga desa pada acara-acara khusus, menjadikannya sebagai simbol persatuan.
Yassin menambahkan bahwa kehilangan masjid ini sangat dirasakan oleh masyarakat desa karena tempat ini bukan hanya sebuah bangunan ibadah, tetapi juga sebuah pusat komunitas yang menyatukan berbagai keluarga. Letaknya yang hanya sekitar delapan kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel, menjadikan wilayah ini berada dalam zona konflik yang rentan.
Intensifikasi Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sejak akhir September 2024, militer Israel telah meningkatkan operasi militernya di Lebanon Selatan, terutama di daerah-daerah yang diyakini sebagai basis Hizbullah. Serangan udara yang dilancarkan tidak hanya menargetkan posisi militer Hizbullah, tetapi juga daerah pemukiman warga sipil seperti Kfar Tibnit.
Berdasarkan penghitungan dari AFP yang mengutip otoritas Beirut, serangan intensif ini telah menyebabkan lebih dari 1.260 orang tewas dan memaksa lebih dari satu juta penduduk untuk mengungsi dari rumah mereka. Selain serangan udara, Tel Aviv juga telah melancarkan operasi darat di wilayah Lebanon Selatan sebagai bagian dari upayanya untuk melemahkan kekuatan Hizbullah di wilayah tersebut.
Dampak Jangka Panjang dari Konflik
Serangan yang menghancurkan masjid bersejarah di Kfar Tibnit menjadi bukti nyata dari dampak konflik berkepanjangan yang terus melanda wilayah tersebut. Kehancuran tempat-tempat ibadah dan tempat berkumpul masyarakat menambah beban psikologis bagi warga yang sudah menghadapi ancaman perang dan kehilangan tempat tinggal.
Dengan semakin intensnya serangan militer di Lebanon Selatan, risiko korban jiwa dan kerugian materi yang lebih besar pun terus meningkat, menciptakan ketidakpastian bagi masa depan masyarakat di wilayah konflik tersebut.