Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa isu terkait alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dialihkan untuk mendanai program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto tidak benar. Menurut Bahlil, pemerintah saat ini tengah fokus memastikan agar subsidi BBM dapat disalurkan secara tepat sasaran.

“Enggak benar itu (subsidi energi dipotong untuk program rumah). Saat ini pemerintah sedang mengevaluasi agar subsidi energi tepat sasaran,” ujar Bahlil di sela Konferensi Pers di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu (3/11).

Kajian Penyaluran Subsidi BBM yang Lebih Tepat Sasaran

Dalam keterangannya, Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah kini sedang merancang formula baru untuk subsidi energi, yang mencakup BBM, listrik, dan LPG 3 kg. Berdasarkan kajian pemerintah, terdapat potensi kebocoran subsidi sekitar 30 persen atau setara dengan Rp100 triliun yang disinyalir dinikmati oleh kelompok ekonomi menengah ke atas. Hal ini mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan langkah-langkah penyaluran subsidi yang lebih efektif.

“Terdapat beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan, salah satunya adalah bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat yang berhak, atau tetap memberikan subsidi langsung sebagian sebagaimana yang saat ini berlangsung,” jelas Bahlil.

Pembentukan Tim Subsidi Tepat Sasaran

Bahlil juga menyampaikan bahwa dirinya ditunjuk sebagai ketua satuan tugas khusus untuk memastikan penyaluran subsidi energi berjalan optimal. Satuan tugas ini akan memulai rapat perdana pada Senin (4/11), yang melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam perumusan skema baru penyaluran subsidi energi.

“Kami diberikan waktu dua minggu oleh Presiden untuk menyelesaikan formulasi ini. Harapannya, hasilnya nanti dapat membuat subsidi energi lebih bermanfaat bagi masyarakat yang berhak,” ujarnya.

Isu Pengalihan Subsidi dari Real Estate Indonesia

Isu pengalihan subsidi energi untuk program perumahan mencuat dari Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Joko Suranto, yang menyebutkan kemungkinan sebagian dana subsidi energi akan dialihkan untuk membantu masyarakat dalam membayar angsuran rumah. Menurutnya, konsep ini masih dalam tahap wacana dan belum ada keputusan resmi dari pemerintah.

“Kami mendengar bahwa beberapa subsidi energi akan dialihkan dalam bentuk angsuran rumah untuk masyarakat. Namun, keputusan akhir ada di tangan pemerintah,” kata Joko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *