Tiga pekerja PT Monokem Surya, yang berlokasi di Jalan Proklamasi, Desa Aman, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, mengalami kecelakaan kerja pada Senin (16/12/2024). Insiden ini menelan dua korban jiwa dan melukai satu pekerja lainnya akibat ledakan di smelter titanium, fasilitas produksi pabrik pasir zirkon tersebut.
Polres Karawang segera melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait insiden tersebut dan langsung mengirimkan tim inafis ke lokasi kejadian. “Kami sedang menyelidiki penyebab ledakan yang mengakibatkan dua pekerja meninggal dunia dan satu lainnya menderita luka bakar serius,” ujarnya.
Kondisi Korban dan Penyebab Kecelakaan
Dua pekerja yang mengalami luka bakar hingga 80 persen akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif selama 24 jam. Jenazah kedua korban telah dipulangkan ke kampung halaman mereka di Jawa Tengah untuk dimakamkan. Sementara itu, satu pekerja lainnya mengalami luka bakar ringan di bagian kaki dengan tingkat luka sekitar 10 persen.
Menurut Kepala UPTD Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah 2 Jawa Barat, Ponco, kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan prosedur dalam proses produksi. “Para pekerja membuka tungku smelter sebelum proses pendinginan selesai, sehingga mereka terkena uap panas dari pasir yang ada di dalam tungku,” jelasnya. Akibatnya, ketiga pekerja tersebut mengalami luka bakar yang parah.
Kunjungan dan Tindakan DPR RI
Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, melakukan kunjungan ke PT Monokem Surya untuk memastikan hak-hak korban dan keluarga mereka terpenuhi. Cellica menegaskan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat di perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
“Saya telah berdiskusi dengan Direktur Operasional PT Monokem Surya, dan SOP perusahaan diklaim sudah dijalankan sesuai standar. Namun, hasil investigasi teknis dari pengawas ketenagakerjaan dan pihak terkait masih ditunggu,” ujar Cellica. Ia juga menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga korban di rumah duka.
Status Operasional dan Investigasi Lanjutan
Operasional smelter titanium yang meledak saat ini dihentikan hingga investigasi selesai dilakukan. Cellica menyebut bahwa insiden ini harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang di masa depan. UPTD Pengawas Ketenagakerjaan Karawang juga telah menurunkan lima pengawas untuk menyelidiki kasus ini lebih dalam.
Ledakan terjadi ketika produk sedang diangkat setelah melalui proses pembakaran dan pendinginan. Smelter tersebut diketahui sedang dalam tahap percobaan produksi produk baru, titanium slag. Untuk menentukan penyebab pasti ledakan, pengawas ketenagakerjaan menyatakan perlunya kehadiran ahli metalurgi dalam proses investigasi.
Hingga kini, area produksi yang terkena dampak ledakan masih berstatus quo dengan garis polisi dipasang di sekitarnya. PT Monokem Surya belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menghubungi pihak perusahaan.