Kejadian yang tidak menyenangkan dialami oleh seorang penumpang EgyptAir dalam penerbangan dari Kairo ke New York pada tanggal 17 Agustus 2024. Penumpang bernama Jarek Neczypor, 31 tahun, mengalami cedera parah akibat tas yang jatuh dari kompartemen bagasi di atas tempat duduknya. Tas tersebut jatuh secara tiba-tiba dan menghantam wajahnya, menyebabkan cedera serius, termasuk gigi yang retak dan luka di wajah.

Gugatan yang Diajukan oleh Korban

Setelah mengalami insiden tersebut, Jarek Neczypor mengajukan gugatan hukum kepada EgyptAir. Dalam gugatan tersebut, ia menyebutkan bahwa akibat dari kejadian ini, ia menderita cedera fisik dan mental yang cukup parah. Neczypor juga mengklaim bahwa setelah kejadian tas jatuh, awak kabin memindahkannya ke kursi lain yang diduga rusak. Kursi baru tersebut tidak terpasang dengan baik di lantai pesawat, yang membuatnya mengalami tambahan cedera pada leher dan punggung selama sisa penerbangan yang berlangsung 11,5 jam.

Gugatan tersebut meminta ganti rugi dengan alasan rasa sakit, penderitaan emosional, serta trauma fisik yang berkepanjangan akibat kelalaian maskapai dalam memastikan keselamatan penumpang selama penerbangan.

Tanggung Jawab Hukum Maskapai

Menurut hukum yang berlaku, maskapai penerbangan memiliki tanggung jawab untuk melindungi penumpang dari cedera selama berada di dalam pesawat. Namun, maskapai bisa membebaskan diri dari tanggung jawab jika mereka dapat membuktikan bahwa cedera terjadi karena kelalaian penumpang itu sendiri. Dalam kasus ini, gugatan menyatakan bahwa cedera Neczypor disebabkan oleh kegagalan pihak EgyptAir dalam memastikan kompartemen bagasi kabin aman selama penerbangan.

Insiden Serupa di Maskapai Lain

Tidak hanya di EgyptAir, kejadian serupa pernah terjadi pada penerbangan maskapai lain. Pada bulan Juli 2024, seorang wanita lanjut usia terluka saat sebuah koper jatuh dari kompartemen atas di penerbangan Cathay Pacific dari Hong Kong ke London. Koper yang jatuh tersebut mengenai kepala penumpang, menyebabkan cedera yang memerlukan perawatan medis di rumah sakit setempat.

Menurut juru bicara Cathay Pacific, insiden tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh barang bawaan yang tidak diletakkan dengan benar di kompartemen bagasi. Insiden ini kembali menekankan pentingnya penanganan barang bawaan di pesawat agar terhindar dari risiko cedera penumpang.

Tindakan yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Kejadian Serupa

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama bagi maskapai penerbangan. Penumpang diharapkan untuk menempatkan barang bawaan dengan benar di kompartemen kabin guna menghindari risiko tas jatuh saat penerbangan. Selain itu, maskapai harus memastikan bahwa setiap kursi dan kompartemen bagasi dalam kondisi baik untuk mencegah insiden yang dapat menyebabkan cedera fisik dan emosional pada penumpang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *