Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat II, Ahmad Heryawan, menyampaikan rasa simpati kepada para korban insiden tumpahan cairan kimia soda api (NaOH) yang terjadi di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Ia menekankan pentingnya pelayanan maksimal bagi para korban, baik yang mengalami luka ringan maupun luka berat.
“Kami turut prihatin terhadap para korban. Semoga pihak rumah sakit dan tenaga medis dapat memberikan pelayanan terbaik untuk membantu proses pemulihan mereka,” ujar Aher, Rabu (25/12/2024).
Kronologi Kebocoran dan Penyebabnya
Insiden ini terjadi pada Selasa (24/12/2024), saat sebuah truk tangki bernomor polisi D 9475 AF mengalami kebocoran yang mengakibatkan tumpahan cairan soda api dengan konsentrasi NaOH-48 persen sepanjang rute Cikalongwetan hingga Padalarang. Menurut laporan, kebocoran ini dimulai sejak Senin malam (23/12/2024) hingga Selasa pagi. Cairan kimia tersebut merusak kendaraan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengguna jalan.
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, menjelaskan bahwa cairan tersebut menyebabkan berbagai kerusakan, seperti cat kendaraan terkelupas, velg dan knalpot berkarat, serta gejala iritasi pada kulit dan mata. “Banyak pengendara melaporkan mata pedih, kulit gatal, bahkan ada yang mengalami luka bakar akibat cairan ini,” jelasnya.
Dampak Luas pada Pengguna Jalan
Lebih dari 100 orang terdampak dalam insiden ini, dengan empat di antaranya mengalami luka berat dan harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, ratusan kendaraan dilaporkan mengalami kerusakan serius, termasuk cat yang mengelupas dan komponen kendaraan yang berkarat akibat paparan bahan kimia.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengonfirmasi bahwa dampak dari tumpahan ini melibatkan banyak pengendara motor dan mobil yang melintas di lokasi kejadian. “Mayoritas korban mengalami luka ringan, sementara korban luka berat sudah dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” ungkapnya.
Tanggung Jawab dan Kompensasi dari Perusahaan
CV Yasindo Multi Pratama, sebagai pemilik truk pengangkut soda api, menyatakan komitmennya untuk menanggung seluruh kerugian akibat kejadian ini. Perwakilan perusahaan, Linda, menyampaikan permintaan maaf kepada warga atas insiden tersebut.
“Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Perusahaan berjanji akan menanggung semua biaya perbaikan kendaraan dan pengobatan bagi korban yang terdampak,” kata Linda saat bertemu dengan warga di Padalarang.
Untuk mempermudah proses klaim, perusahaan meminta korban menyerahkan bukti berupa kwitansi dari bengkel atau pengobatan. CV Yasindo juga menginisiasi pembentukan grup WhatsApp guna mempercepat komunikasi terkait kompensasi. “Kami ingin memastikan seluruh korban mendapatkan ganti rugi sesuai dengan kerugian yang dialami,” tambah Linda.
Pentingnya Pengawasan dan Keamanan Pengangkutan Zat Kimia
Ahmad Heryawan juga mendesak aparat kepolisian untuk menyelidiki penyebab kebocoran ini secara menyeluruh. Ia menilai ada kelalaian dalam pengamanan tangki yang mengangkut bahan kimia berbahaya. “Seharusnya, pengangkutan bahan kimia seperti ini dilakukan dengan pengamanan maksimal. Jangan sampai kejadian serupa terulang,” tegasnya.
Imbauan untuk Keselamatan di Masa Depan
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya regulasi dan pengawasan yang lebih ketat dalam pengangkutan bahan kimia berbahaya. Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan bahan berisiko tinggi harus memastikan prosedur keamanan dipatuhi untuk melindungi masyarakat.