Kabinet Keamanan Israel dikabarkan tengah mempersiapkan serangan kedua ke Iran, menyusul insiden serangan drone yang menghantam kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea pada 19 Oktober. Pertemuan kabinet berlangsung pada Minggu (27/10) malam, di mana para pejabat keamanan Israel menjelaskan kepada para menteri bahwa serangan sebelumnya belum termasuk sebagai balasan atas insiden drone tersebut.
Serangan Drone Mengancam Keamanan Israel
Drone yang menghantam kediaman Netanyahu tersebut dilaporkan bukan berasal langsung dari Iran, melainkan dari kelompok Hizbullah di Lebanon, yang diduga menggunakan persenjataan buatan Iran. Tiga drone diluncurkan menuju rumah Netanyahu, dengan satu di antaranya menghantam jendela kamar tidur dan dua lainnya mengenai bangunan terdekat. Saat kejadian, Netanyahu dan istrinya sedang tidak berada di lokasi, sehingga tidak ada korban. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tentang ancaman drone yang kian berbahaya bagi keamanan Israel.
Serangan Balasan Israel Terhadap Situs Militer Iran
Sebagai tanggapan awal, pada Sabtu (26/10), militer Israel meluncurkan serangan terhadap fasilitas militer di Iran, termasuk pabrik rudal dan sistem pertahanan udara Teheran. Setidaknya 20 pangkalan militer Iran menjadi target dalam operasi ini. Meskipun Iran mengklaim serangan tersebut dapat dihalau oleh sistem pertahanan udara mereka, Israel menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan respons terhadap eskalasi serangan dari pihak Iran.
Rencana Tindak Lanjut dari Israel
Kabinet Israel masih dalam proses mempertimbangkan opsi serangan berikutnya, yang ditargetkan untuk menanggapi langsung serangan drone ke kediaman Netanyahu. Beberapa opsi dibahas dalam pertemuan tersebut, dengan keputusan akhir diharapkan dalam waktu dekat.