Manchester, 8 Oktober 2024 – Mantan pemain Manchester United, Dimitar Berbatov, dan Paul Scholes, memberikan kritik tajam kepada skuad Manchester United setelah pertandingan melawan Aston Villa. Jonny Evans, yang menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut, memicu sorotan dari kedua legenda MU ini.
Jonny Evans Jadi Man of the Match di Laga Tanding Melawan Aston Villa
Pada pertandingan pekan ketujuh Premier League 2024/2025, Manchester United bertandang ke markas Aston Villa. Pertandingan tersebut berakhir imbang tanpa gol, dengan skor akhir 0-0. Di laga itu, Jonny Evans, bek berusia 36 tahun yang kembali memperkuat MU, tampil solid dan mendapat penghargaan sebagai Man of the Match.
Evans yang bermain di lini belakang bersama Harry Maguire — yang kemudian digantikan Matthijs de Ligt karena cedera — berhasil menahan gempuran dari Aston Villa, khususnya di babak kedua. Penampilannya yang konsisten membuatnya layak meraih gelar pemain terbaik di pertandingan tersebut.
Berbatov: Skuad MU Harusnya Malu
Dimitar Berbatov, mantan striker Manchester United, menyampaikan kritik keras terhadap skuad MU setelah melihat Jonny Evans terpilih sebagai Man of the Match. Dalam wawancara dengan Sky Sports, Berbatov menilai para pemain MU seharusnya merasa malu karena seorang bek berusia 36 tahun, yang notabene lebih tua, mampu tampil lebih baik dibandingkan pemain-pemain muda mereka.
“Semua pemain Manchester United harusnya merasa malu melihat Evans menjadi pemain terbaik di pertandingan ini. Di usianya yang 36 tahun, dia mampu tampil lebih baik daripada pemain yang lebih muda,” ungkap Berbatov.
Berbatov juga menambahkan bahwa kritik terhadap Manchester United akan terus berdatangan jika mereka tidak segera memperbaiki performa. Posisi MU yang saat ini berada di peringkat ke-14 Premier League adalah sesuatu yang sulit diterima bagi klub sebesar mereka.
“Satu-satunya cara keluar dari situasi ini adalah dengan meraih lebih banyak poin. Namun, melihat performa mereka belakangan ini, itu akan menjadi tugas yang sangat sulit,” tambahnya.
Paul Scholes: Situasi yang Ironis
Senada dengan Berbatov, Paul Scholes juga memberikan pandangannya mengenai kondisi Manchester United saat ini. Scholes merasa ada yang salah ketika Jonny Evans, yang awalnya hanya kembali untuk menjaga kebugaran, menjadi bek tengah terbaik dalam tim.
“Dalam pandangan saya, ada yang salah di sini. Evans kembali ke klub hanya untuk berlatih dan menjaga kebugaran, tapi sekarang dia menjadi bek terbaik di Manchester United. Itu menandakan ada masalah serius,” ujar Scholes kepada Premier League Productions.
Scholes juga menyoroti posisi MU di klasemen sementara Premier League. Menurutnya, posisi ke-14 yang ditempati oleh Setan Merah saat ini adalah bukti bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik dalam tim.
Tantangan Manchester United ke Depan
Dengan jeda internasional yang tengah berlangsung, Manchester United memiliki waktu untuk mengevaluasi performa tim mereka. Pertandingan berikutnya akan digelar pada 19 Oktober mendatang, di mana mereka akan menghadapi Brentford di lanjutan Premier League. Jika ingin kembali ke jalur kemenangan, Setan Merah perlu segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi saat ini.