Leicester City resmi mengumumkan pemecatan manajer Steve Cooper pada Senin (25/11/2024) dini hari WIB. Langkah ini diambil hanya sehari setelah tim mereka kalah 1-2 dari Chelsea di King Power Stadium. Keputusan tersebut muncul sebagai respons atas penampilan buruk yang membawa Leicester terperosok ke papan bawah Premier League.
Performa Buruk Leicester Jadi Alasan Pemecatan
Hasil negatif melawan Chelsea semakin memperburuk posisi Leicester di klasemen sementara Premier League. Sebagai tim promosi, performa mereka musim ini jauh dari ekspektasi, dengan hanya mengumpulkan 10 poin sejauh ini. Klub yang baru saja kembali ke liga utama ini kini berada di peringkat ke-16, mendekati zona degradasi. Situasi ini membuat manajemen harus segera bertindak untuk menyelamatkan musim mereka.
Ruud van Nistelrooy Masuk Daftar Kandidat Manajer
Setelah pemecatan Cooper, nama Ruud van Nistelrooy, mantan pelatih interim Manchester United, mencuat sebagai kandidat utama untuk kursi manajer Leicester. Menurut laporan Manchester Evening News, popularitas Nistelrooy sebagai calon manajer baru dipicu oleh bursa taruhan yang menempatkannya di posisi teratas.
Nistelrooy sebelumnya memimpin United dalam empat pertandingan setelah kepergian Erik ten Hag. Selama periode singkat tersebut, ia berhasil mencatatkan tiga kemenangan dan satu hasil imbang. Dua dari kemenangan itu diraih melawan Leicester City di ajang Piala Liga Inggris dan Premier League. Namun, masa jabatannya berakhir setelah Ruben Amorim diangkat menjadi pelatih tetap di Manchester United.
Tantangan Berat Menanti Manajer Baru
Leicester City kini menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki performa mereka di sisa musim ini. Kondisi tim yang sedang terpuruk diperparah dengan fakta bahwa mereka kehilangan Enzo Maresca, mantan manajer yang sebelumnya membawa tim promosi ke Premier League, karena ia memutuskan untuk bergabung dengan Chelsea. Manajer baru yang terpilih nantinya diharapkan mampu mengembalikan stabilitas tim dan menjauhkan mereka dari ancaman degradasi.