Pada Jumat, 1 November 2024, atap beton di atas pintu masuk Stasiun Kereta Novi Sad di Serbia runtuh, menewaskan 14 orang. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mengumumkan dalam pidatonya bahwa di antara korban tewas terdapat seorang anak berusia sekitar enam tahun dan seorang warga negara Makedonia Utara. Sementara itu, tiga korban lainnya yang berhasil diselamatkan saat ini masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.

Dugaan Korupsi dan Kritik terhadap Renovasi

Stasiun kereta ini telah menjalani beberapa kali renovasi dalam beberapa tahun terakhir, namun atap yang runtuh ternyata tidak termasuk dalam renovasi terakhir. Pihak oposisi mengkritik pemerintah dengan menuding ada unsur kelalaian dan korupsi yang menyebabkan insiden ini. Presiden Vucic menanggapi tuduhan ini dengan menyatakan bahwa pemerintah akan menyelidiki kejadian tersebut untuk mencari pihak yang bertanggung jawab baik secara politik maupun pidana.

Proses Evakuasi dan Pernyataan Pemerintah

Menurut laporan, runtuhnya atap terjadi pada pukul 11.50 waktu setempat, tepat ketika sejumlah orang tengah duduk di bawah emperan stasiun yang baru direnovasi. Lebih dari 80 petugas penyelamat dikerahkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi dan pencarian korban yang terjebak. Perdana Menteri Milos Vucevic menyebutkan bahwa insiden ini adalah salah satu hari paling kelam bagi masyarakat Novi Sad dan Serbia secara keseluruhan. Sabtu dinyatakan sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.

Identitas Korban dan Langkah Hukum

Dalam pidatonya, Vucic menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan bahwa identitas lima dari 14 korban tewas belum diketahui. Vucic juga meminta agar pihak Kejaksaan Umum Serbia segera mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab dalam tragedi ini agar dapat menjalani proses hukum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *