PSSI secara resmi mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pengumuman ini disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1).

Menurut Erick Thohir, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan perlunya pemimpin baru yang mampu menerapkan strategi yang lebih efektif, berkomunikasi lebih baik dengan para pemain, serta menjalankan program-program yang mendukung perkembangan Timnas Indonesia.

“Pelatih Shin Tae-yong sudah menerima surat resmi dari kami, dan proses lebih lanjut terkait kerja sama ini akan segera dilanjutkan,” ungkap Erick Thohir.

Perjalanan Karier Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

Selama lima tahun memimpin Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berhasil membawa skuad Garuda mencapai berbagai prestasi. Di bawah asuhannya, peringkat FIFA Timnas Indonesia meningkat lebih dari 50 posisi dan tim berhasil lolos ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Namun, kontrak baru yang ditandatangani pada April 2024, yang seharusnya berlaku hingga 2027, tidak dapat diteruskan. PSSI menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pergantian, mengingat persiapan Timnas untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia pada Maret mendatang.

Nasib Golden Visa Milik Shin Tae-yong

Pada Juli 2024, Shin Tae-yong menerima penghargaan Golden Visa dari Presiden Joko Widodo. Visa ini diberikan kepada warga negara asing yang dianggap mampu memberikan kontribusi positif bagi Indonesia, baik dalam hal karya maupun investasi.

Namun, setelah berpisah dari Timnas Indonesia, muncul pertanyaan mengenai status Golden Visa tersebut. Erick Thohir menjelaskan bahwa hal ini bukan merupakan wewenang PSSI.

Golden Visa memberikan hak tinggal lebih lama di Indonesia, mulai dari lima hingga sepuluh tahun, untuk individu yang memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian negara. Keputusan apakah Shin Tae-yong akan melanjutkan aktivitas di Indonesia atau kembali ke Korea Selatan kini menjadi perhatian publik.

Kompensasi Kontrak Shin Tae-yong

Terkait pemutusan kontrak ini, Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan menghormati semua kesepakatan yang telah ditandatangani. “Jika ingin menjadi federasi yang kredibel, maka kita harus menjaga komitmen terhadap kontrak yang ada,” ujarnya.

Masalah kompensasi akan diselesaikan melalui proses hukum antara kedua belah pihak. “Poin utama adalah menghormati semua perjanjian yang sudah disepakati,” tambah Erick. Ia juga menekankan pentingnya menjaga reputasi federasi di kancah internasional.

Pelajaran dari Hubungan Shin Tae-yong dan PSSI

Perpisahan ini menjadi momen refleksi penting bagi dunia olahraga Indonesia. Shin Tae-yong telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam perjalanan Timnas Indonesia. PSSI kini memiliki tantangan baru untuk menjaga momentum yang telah dibangun, baik di tingkat regional maupun internasional.

Keputusan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya profesionalisme dalam menjaga hubungan kerja, terutama untuk organisasi sebesar PSSI yang memiliki pengaruh global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *