Sebuah insiden tragis terjadi di Pusat Perawatan Gajah Koh Yao, Thailand Selatan, yang menewaskan seorang turis Spanyol. Blanca Ojanguren García, seorang mahasiswa hukum berusia 22 tahun dari Universitas Navarra, tewas saat diserang oleh gajah betina bernama Phang Samboon yang berusia 45 tahun. Peristiwa ini berlangsung di hadapan kekasih García dan di tengah kehadiran sekitar 18 orang lainnya.

Menurut laporan, García tewas setelah terkena pukulan belalai gajah yang sedang dalam kondisi stres. Kegiatan memandikan gajah, yang menjadi daya tarik utama di pusat tersebut, berakhir menjadi tragedi. Hingga kini, pengelola tempat perlindungan tersebut menolak memberikan penjelasan lebih rinci terkait kejadian ini.

Kritik Terhadap Pariwisata Gajah

Duncan McNair, CEO Save the Asian Elephants, menyoroti risiko besar yang melekat pada kegiatan wisata berbasis hewan, terutama di Thailand, Sri Lanka, India, Vietnam, dan Kamboja. Menurut McNair, sebagian besar pusat perlindungan gajah di negara-negara tersebut tidak etis dan hanya mengejar keuntungan finansial.

Ia menjelaskan bahwa gajah sering kali dipelihara dalam kondisi yang jauh dari habitat alaminya. Penahanan ini menciptakan tekanan ekstrem yang dapat memicu perilaku agresif. Bahkan, meski dikenal sebagai hewan yang lembut dan cerdas, gajah tetaplah satwa liar yang berpotensi menyerang saat merasa terancam atau stres.

McNair juga menyoroti praktik kejam yang dilakukan untuk menundukkan gajah sebelum digunakan dalam industri pariwisata. Mulai dari perburuan liar, pemisahan paksa anak gajah dari induknya, hingga penyiksaan fisik menjadi bagian dari realitas gelap di balik wisata gajah.

Serangan Gajah di Thailand: Sebuah Pola yang Mengkhawatirkan

Menurut data dari Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tumbuhan Thailand, dalam 12 tahun terakhir, serangan oleh gajah liar telah menewaskan 227 orang, termasuk wisatawan. Meski demikian, serangan yang terjadi di pusat perlindungan hewan masih tergolong jarang.

Kegiatan seperti memandikan gajah sangat populer di kalangan wisatawan yang mengunjungi Thailand. Saat ini, sekitar 2.800 gajah dipelihara untuk tujuan wisata di negara tersebut. Namun, kelompok perlindungan hewan memperingatkan bahwa aktivitas seperti memandikan gajah dapat meningkatkan stres pada hewan, terutama jika tidak dikelola secara etis.

Pentingnya Pariwisata Berbasis Etika

McNair menekankan bahwa perlakuan buruk terhadap gajah tidak hanya berbahaya bagi hewan itu sendiri, tetapi juga menimbulkan risiko besar bagi manusia. Untuk itu, ia mendorong wisatawan untuk melakukan penelitian mendalam sebelum mengunjungi pusat konservasi. Hanya tempat yang memperlakukan gajah secara etis dan memberikan kesejahteraan optimal yang seharusnya mendapat dukungan wisatawan.

Sebagai bagian dari upayanya, Save the Asian Elephants telah mengadvokasi undang-undang yang melarang eksploitasi hewan dalam pariwisata. McNair menambahkan bahwa tujuan utama mereka bukanlah menutup tempat-tempat wisata, melainkan mengubahnya menjadi lebih etis demi kesejahteraan hewan dan keselamatan pengunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *