Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Riyad Mansour, menegaskan bahwa masyarakat internasional dan para pemimpin dunia harus menghormati keinginan rakyat Palestina untuk tetap tinggal di Jalur Gaza. Hal ini disampaikan Mansour setelah pernyataan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyatakan keyakinannya bahwa penduduk Gaza sebaiknya direlokasi secara permanen ke tempat lain.

Meskipun tidak secara langsung menyebut nama Trump, Mansour secara jelas menolak gagasan tersebut. “Tanah air kami adalah tanah air kami. Jika sebagian dari itu hancur, rakyat Palestina tetap memilih untuk kembali ke Jalur Gaza,” ujar Mansour. Ia menambahkan bahwa para pemimpin dunia seharusnya menghormati keputusan ini.

Trump Usulkan Relokasi Warga Gaza

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Trump mengungkapkan keinginannya agar warga Palestina dipindahkan ke “daerah yang indah” dengan rumah-rumah yang layak untuk tempat tinggal permanen mereka. Trump percaya bahwa langkah ini akan membawa kebahagiaan bagi penduduk Gaza yang kini terdampak oleh konflik.

Namun, dalam pernyataannya di forum PBB, Mansour menegaskan bahwa Jalur Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari Palestina. “Kami tidak punya rumah lain. Jika ada yang ingin mengirim kami ke tempat yang mereka anggap menyenangkan, biarkan mereka kembali ke rumah asli mereka di dalam Israel,” tegasnya.

Dampak Serangan Israel di Gaza

Konflik antara Israel dan Hamas yang meletus pada Oktober 2023 telah menyebabkan kehancuran besar di Jalur Gaza. PBB melaporkan bahwa lebih dari 1,9 juta orang, atau sekitar 90 persen dari total populasi Gaza, terpaksa mengungsi akibat serangan bertubi-tubi dari Israel. Infrastruktur penting seperti sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sipil lainnya hancur rata dengan tanah.

Sejak diberlakukannya gencatan senjata pada 19 Januari, ribuan warga Palestina mulai kembali ke rumah mereka meskipun kondisi bangunan sudah tidak layak huni. “Dalam waktu dua hari, sekitar 400.000 warga Palestina berjalan kaki kembali ke bagian utara Jalur Gaza,” kata Mansour.

Seruan untuk Menghormati Pilihan Rakyat Palestina

Mansour menekankan bahwa keputusan untuk kembali ke Jalur Gaza adalah hak rakyat Palestina yang harus dihormati oleh komunitas internasional. “Pada akhirnya, rakyat Palestina akan menentukan nasib mereka sendiri dengan tekad yang kuat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *