Zlatan Ibrahimovic, sebagai perwakilan manajemen AC Milan, akhirnya angkat bicara terkait situasi pemecatan Paulo Fonseca yang menuai kontroversi. Pemecatan ini memicu kritik keras dari para pendukung klub karena dinilai tidak menghormati Fonseca. Media bahkan sudah ramai memberitakan keputusan ini sebelum pengumuman resmi dari klub, membuat Fonseca terlihat diabaikan oleh manajemen.
Dalam konferensi pers bersama pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao, Ibrahimovic mengakui kesalahan klub dan meminta maaf kepada Fonseca. “Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih atas profesionalismenya selama ini. Kami sangat menghormati Paulo, meskipun hasil yang dicapai tidak sesuai dengan ekspektasi,” ujar Ibrahimovic, seperti dikutip dari Cult of Calcio.
Ia juga menyesalkan cara klub menangani situasi tersebut. “Kesalahan kami adalah membiarkan berita pemecatan tersebar di media sebelum ada pengumuman resmi. Kami meminta maaf atas situasi yang tidak ideal ini,” tambahnya.
Reaksi Suporter dan Kritik Pedas
Pemecatan Fonseca tidak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga memicu kecaman dari kelompok suporter fanatik AC Milan, Curva Sud Milano. Mereka menyebut manajemen klub gagal menunjukkan sikap yang pantas terhadap sang pelatih. Salah satu kritik utama datang karena Fonseca tetap diharuskan menjalani konferensi pers usai pertandingan melawan AS Roma pada 29 Desember 2024, tanpa ada perwakilan klub yang mendampinginya.
“Paulo Fonseca mungkin tidak berhasil memenuhi ekspektasi dari sisi hasil, tetapi dia lebih menunjukkan sikap profesional dibandingkan Anda yang meninggalkannya sendirian,” ujar Curva Sud Milano.
Kritik juga ditujukan kepada Zlatan Ibrahimovic, yang dianggap sering meninggalkan Fonseca sendirian dalam situasi sulit, seperti saat menangani kasus indisipliner pemain.
Penyambutan Pelatih Baru, Sergio Conceicao
Pada 31 Desember 2024, Zlatan Ibrahimovic memperkenalkan Sergio Conceicao sebagai pelatih baru AC Milan. Ia menyatakan bahwa Conceicao adalah sosok yang tepat untuk membawa perubahan di klub. “Conceicao adalah pelatih dengan karakter kuat dan mental juara. Ia punya pengalaman dalam menangani tim di tengah musim dan mampu menanganinya dengan baik,” kata Ibrahimovic.
Menurut Ibrahimovic, Conceicao memiliki visi yang jelas dan segera ingin bekerja bersama skuad untuk mencapai target besar klub, salah satunya adalah memenangkan Piala Super Italia. “Kami harus menciptakan kondisi terbaik agar dia dapat bekerja secara optimal,” tambahnya.
Harapan dan Target Klub
Zlatan juga menegaskan bahwa tanggung jawab atas hasil buruk tidak sepenuhnya ada pada pelatih, melainkan juga pada manajemen dan seluruh elemen tim. “Kami adalah pihak pertama yang tidak puas dengan performa tim. Semua pihak harus bertanggung jawab untuk membawa Milan kembali ke jalur kemenangan,” ujarnya.
Sebagai klub besar dengan sejarah panjang, AC Milan memiliki standar tinggi. Zlatan menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya kerja sama antara pelatih, pemain, dan manajemen untuk mencapai target yang telah ditetapkan.